Diklat BST-KLM di Mentawai: Cara Bertahan Hidup Nelayan di Laut
Foto: Panitia Diklat BST-KLM, Yuda Prabowo di Bujai Hotel. Rabu, (01/03/2023).
MENTAWAI. FN- Sebanyak 89 Nelayan di Tuapeijat mengikuti diklat pemberdayaan masyarakat Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor (KLM).
Sejak dimulainya Diklat pada 27 Februari sampai 04 Maret 2023 atau selama 6 hari itu mengusung tema, kecakapan kapal tradisional penangkapan ikan 60 mil.
"Jadi apabila nelayan nanti berlayar dibawah 60 mil, tidak ditangkap KSOP karena telah mengantongi BST KLM," ujar Panitia Diklat BST KLM Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, Yuda Probowo di Bujai Hotel, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara. Rabu, (01/03/2023).
Diklat tersebut diberikan secara gratis kepada Nelayan. Nama-nama peserta disampaikan Dinas Perhubungan setempat.
"Sebelumnya para Nelayan telah mendaftar ke Dishub, kemudian Dishub Mentawai menyampaikan ke kita," sebutnya.
Pihaknya memberikan modul, alat tulis dan kaos Diklat kepada peserta. Kualifikasi peserta tamatan SD sampai tamatan SMA.
Peserta dikatakan mesti mampu baca tulis dan tidak buta warna.
Ia berharap setelah mengikuti dan menerima sertifikat Diklat pemberdayaan masyarakat BST-KLM ini, Nelayan mampu meningkatkan skil keselamatan.
Skil tersebut salah satunya cara bertahan hidup Nelayan dilaut dalam kondisi darurat.
Ia menjelaskan, terdapat 2 Basic Safety Training yaitu BST Kapal Layar Motor dan BST Niaga. BST layar motor dikususkan untuk Kapal Nelayan. Sedangkan BST Niaga dikususkan untuk Kapal Besar.
"Perbedaan BST KLM dan BST Niaga adalah BST KLM dibawah 60 mil, sedangkan BST Niaga diatas 60 mil," terang Yuda Prabowo.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dishub Mentawai, Ikrar Dinata mengatakan, Sebelumnya terdaftar 93 peserta mengikuti Diklat BST-KLM tersebut.
Namun 4 diantaranya tidak lulus seleksi karena buta warna. Sehingga total peserta mengikuti diklat menjadi 89 Nelayan.
"Diklat BST-KLM ini kita fokuskan dulu di Tuapejat, selanjutnya kita rencanakan kedepan di Sikakap," sebut Ikrar.
Melalui kegiatan ini dikatakan peserta diberikan Sertifikat BST-KLM. Keterampilan yang diperoleh selama Diklat diharap mampu menjadi bekal.
Kemudian dengan adanya tim atau panitia Diklat ini, Kapal Nelayan di Mentawai dapat terdaftar secara resmi. Sehingga tidak ada kendala disaat melaut.
Wartawan: Erik Virmando
Tidak ada komentar