Breaking News

RSUP Mohammad Hoesin Palembang Bantah Dugaan Malapraktik

dr Marta Hendri SpU Subsp Ped Mars Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) (Foto Fera)


Palembang,Figurnews.com,-

Sebelum nya sempat dikabarkan adanya dugaan malapraktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang. 

Bermula pasien CY  (14) melakukan operasi usus Buntu, namun pasien tak kunjung sembuh justru membusuk  di bekas operasi Pasien. Hingga Pasien melalui lowyernya melayangkan surat Somasi ke RSUP Mohammad Hoesin.

Pihak RSUP Mohammad Hoesin melalui Plt Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) dr Marta Hendri SpU Subsp Ped Mars membantah adanya dugaan malapraktik tersebut.

"Disini kita sudah terakreditasi internasional dan terakreditasi nasional, Nah arti dari akreditasi itu mencakup seluruhnya termasuk sistem pelayanan dan tata cara operasi dan sebagainya,"katanya saat memberikan keterangan Pers, Jum'at (10/02/023)

Ia menjelaskan bahwa dokter yang memiliki wewenang untuk melakukan tindakan khususnya operasi hanya dokter spesialis dan Residen kelas tertinggi saja.

"Untuk koas tidak ada kewenangan klinis yang memiliki klinis dokter operasi bedah anak dan juga kewenangan klinis oleh residen. Residen juga ada kelasnya , untuk kelas tingginya ia sudah bisa melakukan tindakan itu,"jelasnya

Kemudian, Ia memaparkan bahwa adanya dugaan pasien yang dituduhkan tersebut bahwa sebelum melakukan tindakan keluarga korban sudah diberikan penjelasan terlebih dahulu dan dikuatkan dengan laporan rekam mediknya.

"Setelah kami selidiki kita panggil juga dokter yang melakukan tindakan dan kita lihat dari rekam medik dari operasi pertama jadi kami mengambil kesimpulan bahwa memang pada saat diagnosa pertama adanya peradangan apendik akut,"paparnya

Menurutnya, adanya keterlambatan pihak keluarga membawa pasien ke Rumah sakit sehingga sebelum dilakukan tindakan operasi sudah ada kebocoran (perforasi) pada usus Pasien dan sudah dijelaskan jika dilakukan tindakan operasi maka akan terjadi infeksi bersamaan dengan bekas luka operasi.

"Jadi suspek perforasi diagnosa awal karena pasien ini datang setelah 3 hari berjalan, Biasanya apendik akut jika lebih dari dua hari maka terdapat kebocoran atau perforasi,"jelasnya

Yang lebih parahnya lagi, kata dia Pasien CY saat akan dilakukan Operasi malah terjangkit virus positif covid -19 dan tidak bisa melakukan tindakan Laparoskopi   karena hanya bisa dilakukan diruang operasi dikhawatirkan akan menulari pasien yang lain jadi dilakukan tindakan operasi di ruang emergency.

"Jadi pada waktu mau operasi ternyata pasien mengalami covid-19 , jadi tidak bisa dilakukan operasi laparoskopi karena hanya bisa dilakukan diruang bedah sentral jika dilakukan disana dikhawatirkan akan menular ke pasien lain jadi dilakukan operasi di kamar emergency jadi dilakukan hanya operasi usus Buntu seperti biasanya,"urainya

Baca juga : RSMH Kenalkan Ruang Operasi Hybrid Pertama di Sumatera

Sudah dilakukan antisipasi, lanjut dia dengan memeriksa cairan (nanah) dari luka Pasien untuk mengetahui jenis kuman agar pemberian obat antibiotik yang sesuai.

"Nanahnya sudah diperiksa jenis kumannya sehingga ketika melakukan perawatan antibiotik yang diberikan sesuai dengan jenis kumannya dan itu sudah kita lakukan,Pada waktu mau pulang sudah diperiksakan sudah tidak ada gejala lagi yang perlu dikhawatirkan dan di berikan antibiotik untuk makan,"sambungnya

Kemudian, pada hari ke-enam Pasien datang kembali karena Luka bekas operasinya basah dan bernanah jadi dilakukan tindakan kembali membersihkan cairan kuningnya saja dengan perawatan terbuka.

Baca juga : https://www.figurnews.com/2022/06/rs-swasta-di-palembang-di-duga-semena.html

"Beberapa hari kemudian hari ke enam pasien datang lagi dan didapat kan lukanya basah dan bernanah, dan dilakukan operasi kembali untuk membersihkan nanah nya saja,"pungkasnya

Sebagai informasi, saat ini kondisi pasien sudah membaik dan sudah buang angin artinya ususnya tidak ada masalah karena sebagai tolak ukur dokter untuk mengetahui kondisi usus seperti bisa Huang angin dan BAB.

"Kondisi pasien saat ini sudah membaik sudah diperbolehkan duduk dan juga sudah kentut artinya usus nya sudah bagus,"tutupnya

Tidak ada komentar

PT. Figur Anugrah Media Mengucapkan: Selamat datang di www.Figurnews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Yuamran Andre