Refleksi 3 Tahun Kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Tarakan Periode 2019 - 2024
REFLEKSI 3 TAHUN KEPEMIMPINAN
WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA TARAKAN PERIODE 2019-2024
dr. H. Khairul, M.Kes - Effendi Djuprianto (OKE)
Tarakan, Figurnews.com-1 Maret 2019 – 1 Maret 2022. Tepat Satu Maret Tiga Tahun yang lalu, pasangan dr. H. Khairul, M.Kes. dan Effendhi Djuprianto resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan dengan mengusung visi Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera melalui smart city, kedua pasangan ini segera bekerja untuk mewujudkan berbagai target pembangunan yang telah dicanangkan.
Di minggu-minggu pertamanya, Wali Kota segera merealisasikan janjinya untuk
mengoperasionalkan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan, membuka kembali layanan
Puskesmas 24 jam, dan menjalankan layanan 112 one call one number. Sebuah langkah berani
yang bila dilihat dari “kacamata” masa kini, keputusan tersebut sangat tepat mengingat persis
satu tahun setelahnya, Indonesia dihadapkan pada pandemi. Infrastruktur yang andal dan
pelayanan kesehatan yang prima telah banyak sekali berperan dalam penanganan pandemi
Covid-19 di Kota Tarakan.
Pandemi pun membawa efek yang luar biasa, bukan hanya di sektor kesehatan,
namun juga di bidang perekonomian, sosial, dan kemasyarakatan. Pemerintah Kota Tarakan
pun dihadapkan pada potensi penurunan Pendapatan Asli Daerah yang tergerus akibat
pandemi. Keterbatasan fiskal, yang memang selama ini menjadi tantangan, semakin
dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan, termasuk dengan adanya refokusing
anggaran dalam rangka penanganan pandemi.
Namun sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, Di setiap tantangan,
selalu ada peluang. Segudang pengalaman dan gaya kepemimpinan yang efektif, menjadi
bekal utama bagi Wali Kota dr. H. Khairul, M.Kes merealisasikan berbagai janji
pembangunannya bagi Kota Tarakan bersama Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto. Ia pun
selalu berpesan bagi jajarannya untuk fokus pada hal-hal yang prioritas dan menjadi
kebutuhan masyarakat.
Tercatat, 16 program unggulan yang ditawarkannya bagi masyarakat telah terealisasi,
Mulai dari Pemberdayaan Rukun Tetangga yang melalui alokasi minimal Rp 50 -200 juta
rupiah per RT saat ini telah banyak sekali menjadi solusi bagi jawaban aspirasi masyarakat terutama dalam hal infrastruktur.
Di bidang kesehatan, selain ditingkatkannya layanan kesehatan di tingkat Puskesmas
hingga Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (yang telah terakreditasi dan melayani pasien BPJS),
saat ini Tarakan telah memperoleh predikat Universal Health Coverage, yang artinya seluruh
masyarakat Kota Tarakan telah terlindungi oleh jaminan kesehatan. Di bidang pendidikan,
sebanyak 4.272 pelajar SD dan SMP, termasuk madrasah di Kota Tarakan menerima beasiswa,
baik beasiswa apresiasi atas prestasi maupun beasiswa afirmasi/tidak mampu, setiap
tahunnya. Pendidikan gratis pun terus dilanjutkan, dan pemenuhan kebutuhan ruang kelas
baru terus dilanjutkan: SMPN 7 telah diresmikan, dan saat ini sedang dalam proses
pembangunan Gedung SMPN 11, SMPN 13, dan SMPN 14, dan perluasan bangunan SMP12
dan rehabilitasi beberapa SD dan SMP yang rusak sedang-berat. Demikian juga halnya dengan
rehabilitasi infrastruktur sekolah yang lain terus berjalan.
Di dalam banyak kesempatan, Wali Kota menyampaikan bahwa membangun sumber
daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas di masa
pemerintahannya, “investasi di bidang SDM ini memang akan dinikmati hasilnya tidak dalam
waktu singkat, namun merupakan investasi jangka panjang,” ujarnya. Kendati pun demikian,
data statistik menyebutkan bahwa angka-angka indikator rata-rata lama sekolah dan usia
harapan hidup masyarakat terus meningkat selama tiga tahun terakhir.
Janji untuk pemasangan sambungan rumah baru terealisasi lebih hingga 139%. Dari
target 10 ribu sambungan gratis, ternyata mampu terpasang sebanyak 13.901 SR baru per
Februari 2022. Secara keseluruhan, saat ini 93% rumah di telah terlayani sambungan PDAM.
Di sektor hulu, pemenuhan air baku juga dipenuhi dengan pembangunan embung baru
(Embung Indulung), Instalasi Pengolahan Air di Embung Bengawan dan Pantai Amal, serta
pembuatan reservoar dan long storage.
Pembangunan infrastruktur publik yang andal diyakini juga memberikan pengaruh
besar pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Konsep smart city yang menjadi
pendekatan pembangunan Kota Tarakan dilakukan dengan strategi bagaimana
mengalokasikan seluruh sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi terwujudnya Tarakan Maju dan Sejahtera. Untuk itu, Pemerintah Kota
Tarakan melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur, mulai penataan wisata pantai
amal, kawasan kuliner, pembangunan berbagai sarana olahraga, sentra kawasan industri,
pasar, taman bermain ramah anak, dan beberapa infrastruktur yang lain, serta diimbangi
dengan upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), di antaranya melalui
terobosan pada pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui skema parkir berlangganan
secara elektronik dan optimalisasi pajak daerah dengan menggandeng pengusaha rumah makan dan hotel.
Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang sehat. Wali Kota sendiri berjanji untuk
menyambut dengan tangan terbuka bagi investor yang hendak berusaha di Kota Tarakan,
bahkan ia telah menyiapkan Mal Pelayanan Publik, yang akan semakin memudahkan
masyarakat dan pelaku usaha untuk mengakses layanan publik, termasuk izin usaha.
Investasi, dipercaya dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan yang
sempat terkontraksi di masa pandemi, namun pada 2021 telah mampu tumbuh positif.
PERBAIKAN DI INDIKATOR MAKRO
Secara makro, keberhasilan pembangunan daerah dapat diukur melalui Indeks
Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi, inflasi, Tingkat Kemiskinan dan Tingkat
Pengangguran. Kota Tarakan melalui kepemimpinan dr. Khairul M.Kes. dan Effendi Djuprianto
di tahun 2021 telah mencatatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tarakan
76,23, meningkat 0,54 poin dibanding tahun 2018 sebelum pasangan ini memulai masa
jabatannya. Capaian IPM kota Tarakan ini tertinggi di Wilayah Kalimantan Utara, dan lebih
tinggi dari rata-rata Provinsi Kalimantan Utara yang mempunyai IPM sebesar 71,19 dan lebih
tinggi dari IPM rata-rata nasional yang sebesar 72,29. Agregat pembentuk IPM kota Tarakan
adalah usia harapan hidup kota Tarakan, di mana angka harapan hidup di Kota Tarakan adalah
74,04 tahun, Angka rata-rata lama sekolah 9,98 tahun, dan pengeluaran per kapita 11,201
juta per bulan.
Sebagaimana disebutkan, di atas, pertumbuhan ekonomi Tarakan sempat mengalami
kontraksi hingga minus 0,78 persen seiring dengan pandemi Covid-19 yang melanda bukan
hanya secara nasional, melainkan di seluruh dunia. Berbagai upaya telah dikerahkan, aktivitas
perekonomian masyarakat pun tetap diperbolehkan dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan. Dan seiring dengan membaiknya aktivitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi
Tarakan mencatatkan angka 4,02 persen dengan inflasi angka 2,83%.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kontraksi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih,
masih menyisakan banyak tantangan bagi Pemerintah Kota Tarakan, angka kemiskinan tahun
2021 yang meningkat 0,47 persen dari tahun 2020 , persoalan banjir dan infrastruktur jalan
dan jembatan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di sisi lain, tandatanda perbaikan tersebut sudah terlihat dengan angka pengangguran yang tercatat turun dari 5,86 persen di 2020 menjadi 4,94 persen di 2021.
Tidak ada komentar