Breaking News

BMKG Catat 161 Kali Gempa Susulan dan Temukan Patahan Baru Segmen Talamau Zona Merah

Photo Longsoran Ruas jalan Kajai Talamau Pasca gempa 


Pasaman Barat,Figurnews.com

 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat melakukan penyesuaian tata ruang sebagai bagian dari mitigasi setelah ditemukannya sesar baru gempa di daerah itu.

"Dengan adanya temuan patahan baru yang selama ini tidak teridentifikasi, perlu dilakukan penyesuaian tata ruang untuk kebutuhan mitigasi ke depan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Padang Pariaman, Selasa saat memaparkan perkembangan pascagempa 6,1 Pasaman Barat di ruangan VIP Bandara Internasional Minangkabau.

Menurutnya setelah BMKG melakukan penelitian terungkap adanya patahan baru, sehingga perlu dilakukan penyesuaian tata ruang karena sebelumnya di wilayah itu dipandang aman.

"Namun ternyata telah ditemukan patahan Talamau di Pasaman Barat, berdasarkan hasil pemetaan baru perlu diwaspadai karena daerah tersebut masuk zona merah," katanya.

Artinya daerah itu berpotensi mengalami guncangan dengan tingkat intensitas yang cukup kuat hingga 8 MMI yang dapat merobohkan rumah.

"Oleh sebab itu penting menyiapkan bangunan yang aman gempa dan menyesuaikan tata ruang di zona tersebut," ujarnya.

Ia menilai konstruksi pascagempa perlu menjadi perhatian di daerah itu dan menjadi poin penting bagi pemerintah setempat.

Pada sisi lain ia menyebutkan usai gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang Pasaman Barat hingga saat ini sudah lebih dari 161 kali terjadi gempa susulan.

"Namun kekuatan gempa susulan terus melemah dan yang terasa hanya enam kali," kata dia.

Oleh sebab itu, ia sudah menyampaikan rekomendasi pada hari ketiga persoalan gempa tidak terlalu mengkhawatirkan lagi karena potensinya semakin menurun.

Sementara Kepala Pusat Seismologi BMKG Rahmat Triyono mengungkap temuan patahan baru berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat.

"Awalnya kami mengira pusat gempa berasal dari patahan yang terdekat di lokasi gempa yaitu patahan Angkola dan Sianok, setelah diteliti lebih lanjut ternyata itu berasal dari segmen baru," kata dia.

Menurutnya patahan baru tersebut mekanismenya sesar mendatar dan mengalami pergeseran ke kanan.

"Untuk sementara segmen ini diberi nama Talamau," kata dia.

Ia menduga segmen ini tersambung dengan Sianok akan tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Rahmat memaparkan segmen Talamau memiliki potensi gempa hingga 6,2 magnitudo karena tidak terlalu panjang dibandingkan segmen lain.

(Dodi ifanda)

Tidak ada komentar

PT. Figur Anugrah Media Mengucapkan: Selamat datang di www.Figurnews.com, Terima kasih telah berkunjung.. Semoga anda senang! Tertanda Pemred: Yuamran Andre